Rabu, April 14, 2021
Islamisme.org
No Result
View All Result
  • Home
  • Islam Menjawab
  • Khazanah
    • Inspirasi
    • Alim Ulama
    • Sahabat Nabi
    • Nabi dan Rasul
  • Dirosah
    • Al-Qur’an Hadits
    • Tauhid
    • Fiqih
    • Fiqih Wanita
    • Akhlak
    • Tajwid
  • Artikel
  • Home
  • Islam Menjawab
  • Khazanah
    • Inspirasi
    • Alim Ulama
    • Sahabat Nabi
    • Nabi dan Rasul
  • Dirosah
    • Al-Qur’an Hadits
    • Tauhid
    • Fiqih
    • Fiqih Wanita
    • Akhlak
    • Tajwid
  • Artikel
No Result
View All Result
Islamisme.org
No Result
View All Result
Home Dirosah

Kebiasaan Menumpuk Dosa, Ini Akibatnya

by islamisme.org
22/11/2020
in Dirosah, Headline
0
Kebiasaan Menumpuk Dosa, Ini Akibatnya
0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Twitter

Tidak ada manusia yang terbebas dari dosa. Namun, jika dosa sudah menjadi kebiasaan hingga menumpuk banyak, akan berakibat fatal bagi hati.

Islamisme.org – Dalam Al Qur`an disebutkan:

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin [83] : 14).

Dalam tafsir “al-Jalaalain” (14/588) disebutkan bahwa maknanya adalah sebagai suatu teguran keras terhadap orang yang dikuasai oleh perilaku maksiatnya sehingga bisa menutup hati.

Sedangkan dalam hadits riwayat Tirmidzi, dikatakan bahwa orang yang berbuat satu dosa atau kesalahan, maka dalam hatinya akan ada satu titik hitam. Ketika ia segera memohon ampun dan bertaubat, maka hatinya berkilau kembali. Jika melakukannya lagi maka hatinya bertambah hitam gingga menguasai hati. Itulah ‘raan’ (tutupan) yang dimaksud dalam surah Al-Muthaffifin ayat 14.

Sehubungan dengan masalah ini, Imam Al-Ghazali pernah menulis, “Tatkala dosa semakin menumpuk, maka (ia) akan menutup hati. Pada saat itulah hati (menjadi) buta, tidak mampu mengetahui yang haq (kebenaran sejati) dan kebaikan agama. (Bahkan) akan menganggap remeh urusan akhirat, memngagungkan urusan dunia dan fokus hidupnya hanya sebatas dunia. (Ihya Ulumiddin, 3/12)

Dari situ bisa disimpulkan bahwa akibat dosa yang menumpuk adalah hati menjadi tertutup, kemudian buta, tak mampu mengetahui yang benar dan baik, menyepelekan akhirat dan mengutamakan kehidupan dunia yang sementara.

Apakah hati kita masih hidup? Ibnu Qayyim pernah menulis dalam bukunya terkait kata mutira dari Ibnu Mas’ud. Katanya, carilah hatimu dalam tiga lokasi:

Pertama, ketika mendengar al-Qur`an.

Kedua, pada majelis dzikir.

Ketiga, pada saat sedang sendiri.

Lanjutnya, “Jika engkau tak menemukannya dalam tempat-tempat ini, maka segeralah bermohon kepada Allah, karena saat itu kamu tak punya hati (alias mati).”

Tags: Al-qur'anDosa
islamisme.org

islamisme.org

Next Post
PWNU Papua Silaturahim ke Warga Danau Sentani

PWNU Papua Silaturahim ke Warga Danau Sentani

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Manfaat Istighfar, Memberi Solusi di Setiap Masalah

Manfaat Istighfar, Memberi Solusi di Setiap Masalah

5 bulan ago
14
Ini Kondisi Masa Kecil Nabi Muhammad SAW

Masa Remaja Rasulullah SAW

5 bulan ago
10

Popular News

    Connect with us

    • About
    • Advertise
    • Contact
    email: islamisme.org@gmail.com

    © 2021 - Islamisme.org

    No Result
    View All Result
    • Home
    • Islam Menjawab
    • Dirosah
    • Al-Qur’an Hadits
    • Fiqih
    • Tauhid
    • Akhlak
    • Khazanah
    • Alim Ulama
    • Sahabat Nabi
    • Nabi dan Rasul

    © 2021 - Islamisme.org

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Fill the forms bellow to register

    All fields are required. Log In

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In